Kamis, 23 April 2009

RPP masa kini

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )

Nama Sekolah : SMA N 1 Bojonegoro
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : XII / 1
Pertemuan : -
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Standar Kompetensi : Menulis
8.1 Mengungkapkan pendapat,informasi dan
pengalaman dalam bentuk resensi dan cerpen
Kompetensi dasar : Menulis resensi buku kumpulan cerpen berdasarkan
unsur-unsur resensi
Indikator : Mengidentifikasi kepengarangan dalam kumpulan cerpen
Mencatat/mendaftar kelebihan dan kekurangan kumpulan cerpen
Membuat ikhtisar kumpulan cerpen
Menulis resensi kumpulan cerpen
Mendiskusikan hasil resensi

I. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat :
Mengidentifikasi kepengarangan dalam kumpulan cerpen
Mencatat/mendaftar kelebihan dan kekurangan kumpulan cerpen
Membuat ikhtisar kumpulan cerpen
Menulis resensi kumpulan cerpen
Mendiskusikan hasil resensi

II. Materi Pembelajaran
·Buku kumpulan cerpen
·Unsur-unsur resensi
·Identitas buku
·Kepengarngan
·Kekurangan dan kelebihan isi buku
·Bahasa pengarang

III. Metode Pembelajaran
·Tanya jawab
·Penugasan
·Pemodelan
·Diskusi
·Demonstratif

IV. Langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal
· Guru menjelaskan maksud pembelajaran hari ini
· Guru bertanya jawab tentang buku kumpulan cerpen yang pernah dibaca siswa
- Buku kumpulan cerpen apakah yang pernah kalian baca?
- Mengapa kalian membaca buku kumpulan cerpen tersebut?
- Apakah yang membuat kalian tertarik untuk membaca buku kumpulan cerpen tersebut?
- Setalah kalian membaca buku kumpulan cerpen tersebut apakah kalian puas?
· Guru menunjukkan 2 buku kumpulan cerpen yang berbeda
· Guru memuji buku kumpulan cerpen (salah satu yang ditunjukkan) dari segi identitas
buku, kepengarangan, nilai buku, dan bahasa pengarang (unsur-unsur resensi)
· Guru menghujat (dalam koridor pendidikan) buku kumpulan cerpen (salah satu yang
ditunjukkan) dari segi identitas buku, kepengarangan, nilai buku, dan bahasa
pengarang (unsur-unsur resensi)
· Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan bagaimana cara menilai sebuah kumpulan
cerpen
· Guru melakukan evaluasi awal
- Bertanya kepada siswa secara acak tentang cara menilai buku kumpulan cerpen yang
baik (berdasarkan unsur-unsur resensi)

B. Kegiatan Inti
· Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, masing-masing kelompok beranggotakan 4 orang atau sesuai jumlah unsur-unsur resensi yang dikaji (identitas buku, kepengarangan, nilai buku, bahasa pengarang)
· Setiap kelompok mendapatkan satu buah buku kumpulan cerpen yang sama
· Setiap siswa dalam kelompok memilih satu cerpen dalam buku kumpulan cerpen (tidak boleh sama)
· Secara bergiliran siswa (dalam kelompok) membaca sekilas cerpen yang dipilihnya
· Siswa bergiliran (dalam kelompok) membaca secara seksama cerpen yang dipilihnya
· Siswa mengidentifikasi kepengarangan cerpen yang dibacanya (individu)
· Siswa mencatat/mendaftar kelebihan dan kekurangan cerpen yang dibacanya (individu)
· Siswa membuat ikhtisar cerpen yang dibacanya (individu)
· Siswa secara bergiliran menyampaikan hasil membacanya di depan kelompoknya (kepengarangan, kelebihan/kekurangan, dan iktisar cerpen yang dibaca)
· Siswa menulis resensi kumpulan cerpen dengan mempertimbangkan hasil membaca teman dalam kelompok yang telah disampaikan (individu)
· Siswa mendiskusikan hasil resensi (dalam kelompok)
· Siswa membuat resensi berdasarkan unsur-unsur resensi (identitas buku, kepengarangan, nilai buku, bahasa pengarang) secara kelompok
· Siswa menyampaikan hasil resensinya di kelompok lain (setiap anggota kelompok menyampaikan unsur resensi yang berbeda-beda, misalnya A menyampaikan dari segi identitas buku, B menyampaikan dari segi kepangarangan, C menyampaikan nilai buku dan D darai segi bahasa pengarang)

C. Kegiatan Akhir
· Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan permasalahan
· Refleksi

V. Sumber/alat/bahan :
1. Buku kumpulan cerpen
2. Buku paket bahasa Indonesia Kelas XII

VI. Penilaian
a. Teknik : Tes unjuk kerja.
b. Bentuk instrumen : Uji petik kerja prosedur dan produk
c. Soal /Instrumen :

1) Identifikasilah kepengarangan kumpulan cerpen!
Pedoman Penskoran:
Siswa menuliskan kepengarangan kumpulan cerpen disertai bukti dengan tepat 20
Siswa menuliskan kepengarangan kumpulan cerpen dengan tidak tepat 10

2) Buatlah daftar kelebihan/kekurangan kumpulan cerpen yang kamu baca!
Pedoman Penskoran:
Siswa menemukan kelebihan/kekurangan 20
Siswa menemukan sebagian kelebihan/kekurangan (kurang dari 3 item) 10

3) Buatlah ikhtisar kumpulan cerpen!
Pedoman Penskoran:
membuat ihtisar disertai bukti-bukti yang konkrit dari kumpulan cerpen 20
membuat ihtisar tidak disertai bukti-bukti yang konkrit dari kumpulan cerpen 10

4) Buatlah kumpulan cerpen!
Pedoman Penskoran:
membuat resensi disertai bukti-bukti yang konkrit dari kumpulan cerpen 20
membuat resensi tidak disertai bukti-bukti yang konkrit dari kumpulan cerpen 10


5) Diskusikanlah hasil resensimu dalam kelompok!
Pedoman Penskoran:
Siswa memutuskan kumpulan cerpen yang dibaca baik atau buruk disertai bukti-bukti yang konkrit 20
Siswa memutuskan kumpulan cerpen yang dibaca baik atau buruk tidak disertai bukti-bukti yang konkrit 10

Skor maksimum 20 X 5 = 100
Nilai perolehan siswa =


Surabaya, 3 Novemper 2007

Mengetahui,
Kepala MAN 2 BOJONEGORO Pengampu Mata Pelajaran,




Latief Kan, S.Pd. Mukhtar Latif
NIP. 045 123 456 NIP. 045 678 910
RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )

Nama Sekolah : SMA N 1 Bojonegoro
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : XII / 1
Pertemuan : -
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Standar Kompetensi : Menulis
8.1 Mengungkapkan pendapat,informasi dan pengalaman dalam bentuk resensi dan cerpen
Kompetensi dasar : Menulis resensi buku kumpulan cerpen berdasarkan unsur-unsur resensi
Indikator :
Mengidentifikasi kepengarangan dalam kumpulan cerpen
Mencatat/mendaftar kelebihan dan kekurangan kumpulan cerpen
Membuat ikhtisar kumpulan cerpen
Menulis resensi kumpulan cerpen
Mendiskusikan hasil resensi

I. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat :
Mengidentifikasi kepengarangan dalam kumpulan cerpen
Mencatat/mendaftar kelebihan dan kekurangan kumpulan cerpen
Membuat ikhtisar kumpulan cerpen
Menulis resensi kumpulan cerpen
Mendiskusikan hasil resensi

II. Materi Pembelajaran
· Buku kumpulan cerpen
· Unsur-unsur resensi
· Identitas buku
· Kepengarngan
· Kekurangan dan kelebihan isi buku
· Bahasa pengarang

III. Metode Pembelajaran
· Tanya jawab
· Penugasan
· Pemodelan
· Diskusi
· Demonstratif
IV. Langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal
· Guru menjelaskan maksud pembelajaran hari ini
· Guru bertanya jawab tentang buku kumpulan cerpen yang pernah dibaca siswa
- Buku kumpulan cerpen apakah yang pernah kalian baca?
- Mengapa kalian membaca buku kumpulan cerpen tersebut?
- Apakah yang membuat kalian tertarik untuk membaca buku kumpulan cerpen tersebut?
- Setalah kalian membaca buku kumpulan cerpen tersebut apakah kalian puas?
· Guru menunjukkan 2 buku kumpulan cerpen yang berbeda
· Guru memuji buku kumpulan cerpen (salah satu yang ditunjukkan) dari segi identitas buku,
kepengarangan, nilai buku, dan bahasa pengarang (unsur-unsur resensi)
· Guru menghujat (dalam koridor pendidikan) buku kumpulan cerpen (salah satu yang
ditunjukkan) dari segi identitas buku, kepengarangan, nilai buku, dan bahasa pengarang
(unsur-unsur resensi)
· Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan bagaimana cara menilai sebuah kumpulan
cerpen
· Guru melakukan evaluasi awal
- Bertanya kepada siswa secara acak tentang cara menilai buku kumpulan cerpen yang baik
(berdasarkan unsur-unsur resensi)

B. Kegiatan Inti
· Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, masing-masing kelompok beranggotakan 4 orang
atau sesuai jumlah unsur-unsur resensi yang dikaji (identitas buku, kepengarangan, nilai
buku, bahasa pengarang)
· Setiap kelompok mendapatkan satu buah buku kumpulan cerpen yang sama
· Setiap siswa dalam kelompok memilih satu cerpen dalam buku kumpulan cerpen (tidak boleh
sama)
· Secara bergiliran siswa (dalam kelompok) membaca sekilas cerpen yang dipilihnya
· Siswa bergiliran (dalam kelompok) membaca secara seksama cerpen yang dipilihnya
· Siswa mengidentifikasi kepengarangan cerpen yang dibacanya (individu)
· Siswa mencatat/mendaftar kelebihan dan kekurangan cerpen yang dibacanya (individu)
· Siswa membuat ikhtisar cerpen yang dibacanya (individu)
· Siswa secara bergiliran menyampaikan hasil membacanya di depan kelompoknya
(kepengarangan, kelebihan/kekurangan, dan iktisar cerpen yang dibaca)
· Siswa menulis resensi kumpulan cerpen dengan mempertimbangkan hasil membaca teman
dalam kelompok yang telah disampaikan (individu)
· Siswa mendiskusikan hasil resensi (dalam kelompok)
· Siswa membuat resensi berdasarkan unsur-unsur resensi (identitas buku, kepengarangan,
nilai buku, bahasa pengarang) secara kelompok
· Siswa menyampaikan hasil resensinya di kelompok lain (setiap anggota kelompok
menyampaikan unsur resensi yang berbeda-beda, misalnya A menyampaikan dari segi
identitas buku, B menyampaikan dari segi kepangarangan, C menyampaikan nilai buku dan D
darai segi bahasa pengarang)

C. Kegiatan Akhir
· Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan permasalahan
· Refleksi

V. Sumber/alat/bahan :
1. Buku kumpulan cerpen
2. Buku paket bahasa Indonesia Kelas XII

VI. Penilaian
a. Teknik : Tes unjuk kerja.
b. Bentuk instrumen : Uji petik kerja prosedur dan produk
c. Soal /Instrumen :

1) Identifikasilah kepengarangan kumpulan cerpen!
Pedoman Penskoran:
Kegiatan Bobot Skor
Siswa menuliskan kepengarangan kumpulan cerpen disertai bukti dengan tepat 20
Siswa menuliskan kepengarangan kumpulan cerpen dengan tidak tepat 10


2) Buatlah daftar kelebihan/kekurangan kumpulan cerpen yang kamu baca!
Pedoman Penskoran:

Kegiatan Bobot Skor
Siswa menemukan kelebihan/kekurangan 20
Siswa menemukan sebagian kelebihan/kekurangan (kurang dari 3 item) 10

3) Buatlah ikhtisar kumpulan cerpen!
Pedoman Penskoran:

Kegiatan Bobot Skor
Siswa membuat ikhtisar disertai bukti-bukti yang konkrit dari kumpulan cerpen 20
Siswa membuat ikhtisar tidak disertai bukti-bukti yang konkrit dari kumpulan cerpen 10

4) Buatlah kumpulan cerpen!
Pedoman Penskoran:

Kegiatan Bobot Skor
Siswa membuat resensi disertai bukti-bukti yang konkrit dari kumpulan cerpen 20
Siswa membuat resensi tidak disertai bukti-bukti yang konkrit dari kumpulan cerpen 10


5) Diskusikanlah hasil resensimu dalam kelompok!
Pedoman Penskoran:

Kegiatan Bobot Skor
Siswa memutuskan kumpulan cerpen yang dibaca baik atau buruk disertai bukti-bukti yang konkrit 20
Siswa memutuskan kumpulan cerpen yang dibaca baik atau buruk tidak disertai bukti-bukti yang konkrit 10

Skor maksimum 20 X 5 = 100
Nilai perolehan siswa =


Surabaya, 3 Novemper 2007

Mengetahui,
Kepala SMA N 1 Surabaya Pengampu Mata Pelajaran,




Latief Kan, S.Pd. Mukhtar Latif
NIP. 045 123 456 NIP. 045 678 910

Rabu, 01 April 2009

PENGAJARAN SASTRA

GURU DALAM PENGAJARAN SASTRA
Oleh: Mukhtar Latif PNB’05


Sastra dari waktu ke waktu tetap marginal, belum dianggap penting, dan bahkan tetap terpencil. Ungkapan itu memang tepat untuk menggambarkan kondisi sastra pada era globalisasi sekarang ini. Masyarakat tidak lagi “mengenal” dan “mengakrabi” sastrawan dan hasil karya sastranya. Semua itu merupakan buntut dari pengajaran sastra indonesia yang kurang berhasil khususnya di Sekolah Menengah Atas.
Pada dasarnya tujuan pengajaran sastra di sekolah mencakup empat hal, yakni (1) membantu keterampilan berbahasa, (2) meningkatkan pengetahuan budaya, (3) mengembangkan cipta dan rasa, dan (4) menunjang pengembangan watak. Tujuan ini dimaksudkan agar sastra membantu siswa mengembangkan cipta, rasa, dan karsa, membentuk keterampilan kognitif, afektif dan psikomotorik, serta mengembangkan wawasan budaya pada umumnya dan seni sastra pada khususnya (Ahmadi, 1990).
Tujuan di atas hanya dapat dicapai bila siswa memiliki kecintaan terhadap sastra. Tanpa adanya paksaan, siswa mempunyai keinginan untuk mambaca, mengkaji, mengapresiasi, menilai bahkan mengkritik sebuah karya sastra yang pada akhirnya mereka dapat membuat sebuah karya sastra. Kecintaan mereka terhadap karya sastra tersebut tidak datang dengan sendirinya. Banyak faktor yang mempengaruhi serta menjadikan mereka memiliki rasa cinta terhadap sastra. Pengajaran sastra yang intensif, model pengajaran yang menyenangkan, pengajaran yang membawa manfaat bagi siswa serta pengajaran yang sesuai dengan keadaan dan tuntutan zaman merupakan cara memupuk kecintaan siswa terhadap karya sastra.
Kenyataannya, pengajaran sastra di sekolah-sekolah belum menampakkan hasil yang menggembirakan, karena pengajarannya baru sampai pada tahap penghafalan istilah, nama pengarang, judul buku, dan semacamnya. Bahkan tidak jarang guru di sekolah tidak berminat terhadap sastra sehingga pengajaran sastra seringkali diabaikan.
Salah satu yang menjadi sorotan ketidakberhasilan pengajaran sastra di sekolah adalah guru. Guru sebagai seorang pengajar mata pelajaran bahasa dan sastra indonesia di sekolah di anggap kurang mempu mengajarkan sastra dan masih banyak guru yang tidak berminat terhadap sastra. Guru bahasa dan satra indonesia yang ideal, tidak hanya memiliki pengetahuan yang luas tentang bahasa, akan tetapi juga harus memiliki kecintaan dan pengetahuan yang mendalam terhadap kesusastraan. Kecintaan ini dapat ditunjukkan dengan senantiasa mengikuti perkembangan sastra.
Keberadaan guru yang memegang peranan penting dalam kegiatan belajar mengajar menuntut adanya keharusan seorang guru mengembangkan diri. Menyitir pendapat Adams & Decey berpendapat bahwa peranan guru itu meliputi, guru sebagai pemimpin kelas, pembimbing, pengatur lingkungan, partisipan, ekspeditor, perencana, supervisor, motivator, evaluator, dan konselor. Dari sekian banyak peranan guru di atas yang dipandang dominan adalah guru sebagai demonstrator, pengelola kelas, mediator dan fasilitatorm, dan evaluator.
Sebagai demonstrator, guru dituntut menguasai bahan pelajaran yang akan diajarkan serta senantiasa mengembangkannya, sehingga seorang guru mampu menjadi seorang “peragawan” yang mahir memperagakan sekian banyak materi tanpa harus bingung dalam penyampaian materi. Sebagai pengelola kelas, guru merupakan manager yang bertanggungjawab atas jalannya kelas, hidup matinya (suasana) kelas bergantung pada kemahiran guru dalam mengelola kelas. Oleh karena itu, guru diharapkan mampu membimbing pengalaman-pengalaman siswa ke arah “self directed behavior”. Sebagai mediator, guru berfungsi untuk menjadi media yang menjembatani pengetahuan yang akan dipelajari murid dengan diri murid sendiri serta menciptakan situasi yang interaktif. Sebagai fasilitator, guru dituntut mampu mengusahakan sumber belajar yang kiranya berguna serta dapat menunjang pencapaian tujuan kegiatan belajar mengajar. Terakhir, guru sebagai evaluator yang memberikan penilaian terhadap kemampuan dan keberhasilan siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
Melihat tujuan pengajaran sastra di atas, maka satu-satunya cara yang ditempuh ialah “bergaul dan menggauli” karya sastra dengan sungguh – sungguh. Cara “menggauli dan bergaul” dengan karya sastra yaitu dengan menyimak dan membaca karya sastra itu sendiri. Dengan menyimak dan membaca, siswa pada hakikatnya terlibat dalam proses berpikir, yang pada akhirnya dalam diri siswa tertanam rasa bangga, percaya diri dan rasa memiliki (sense of belonging).
Pencapaian tujuan pengajaran sastra di atas banyak ditentukan oleh guru sebagai mediator, fasilitator maupun evaluatornya. Dengan demikian langkah-langkah guru sampai pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar menjadi penentunya, mulai dari menentukan bahan pelajaran, pembuatan media mengajar, penentuan metode, sampai pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas dan evaluasinya.
Salah satu langkah penting yang akan menentukan langkah-langkah selanjutnya ialah pemilihan bahan pelajaran. Dalam menentukan bahan pelajaran guru harus mempertimbangakan empat hal, yakni Audiens (siswa), Behavior (perilaku siswa), Condition (kondisi siswa), dan Degree (kemampuan siswa). Namun, pada hakikatnya prinsip utama dalam menentukan bahan pelajaran adalah kesesuaian bahan dengan kemampuan siswa. Kemampuan siswa berkembang sesuai dengan tahapan perkembangan jiwanya. Oleh karena itu, bahan pelajaran yang disajikan hendaknya diklasifikasikan sesuai dengan derajat kesukarannya.