Sabtu, 06 Juni 2009

Cerpen

“PEMBELAJARAN YANG DILUPAKAN OLEH GURU ”
Tinjauan Sosiologi Cerpen “Mereka Toh Tidak Mungkin Menjaring Malaikat”
Karya Danarto

Dalam menganalisis karya sastra, kita dapat memakai beberapa pendekatan, salah satunya adalah pendekatan sosiologi. Dalam bukunya yang berjudul The Sociology of Literature,Swingewood (1972) mendefinisikan sosiologi sebagai studi yang ilmiah dan objektif mengenai manusia dalam masyarakat, studi mengenai lembaga-lembaga dan proses-proses sosial.
Supardi Djoko Damono (1978) menemukakan beberapa pendapat mengenai aneka ragam pendekatan terhadap karya sastra seperti yang dikemukakan Wolff. Dari Wellek dan Warren ia menemukan setidaknya tiga jenis pendekatan yang berbeda dalam sosiologi sastra, yaitu sosiologi pengarang yang memasalahkan status sosial, ideologi sosial, dan lain-lain yang menyangkut pengarang sebagai penghasil karya sastra; sosiologi karya sastra yang memasalahkan karya sastra itu sendiri; dan sosiologi sastra yang memasalahkan pembaca dan pengaruh sosial karya sastra.
Dalam cerpen “Mereka Toh Tidak Mungkin Menjaring Malaikat” karya Danarto penulis dalam mengapresiasikannya penulis memakai pendekatan sosiologi karya sastra, yang memasalahkan karya sastra itu sendiri.
Dalam cerpen “Mereka Toh Tidak Mungkin Menjaring Malaikat” terdapat kritik sastra yang menyangkut pendidikan di Indonesia.

“Akulah jibril, yang pada suatu hari melihat sebuah sekolah dasar yang anak-anaknya sedang mampat pikirannya, maka kutukikkan layang-layangku hendak menyerbu layang-layang yang lain, tepat ditengah atap itu; brag-brag-kada, brag beberapa genting ku perintahkan jatuh, tentu saja kubikin tidak mengenai mereka, melainkan kepingan-kepingan itu biarlah jatuh dilantai saja. Mereka jadi terkejut , semuanya menengok ke atas yang tanpa langit-langit itu.”

Dari penggalan cerpen tersebut, timbul dalam diri kita sebuah pertanyaan; apa yang dikehendaki Jibril (malaikat pemberi wahyu)?, mengapa jibril tidak langsung menukikkan layang-layang (wahyu) langsung ke kepala anak-anak tetapi menukikkan ke tepat ditengah atap sehingga atapnya hancur?.

Dalam penggalan cerita berikutnya kita mendapati:
“setelah itu kukirimkan hujan khusus lewat lubang atap itu. Mereka bubar keluar.”

Dan dilanjutkan:

“Bagaimana mungkin ada hujan setempat yang begitu kecil, demikian mereka saling berkata, yang kusambuit dengan senyuman kecil.”

Dari dua penggalan cerita berikutnya, dalam diri kita juga timbul pertanyaan apa yang diinginkan jibril (pembawa wahyu) dengan mengirimkan hujan hanya pada lubang atap sekolah?, mengapa tempat lain tidak terjadi hujan?.
Beberapa pertanyaan yang timbul dalam diri kita tersebut akan terjawab dalam penggalan novel berikut ini:
“Yang menyenangkan adalah pikiran guru dan murid-murid itu menjadi segar dan mereka kemudian ramai-ramai belajar disebuah bukit yang rimbun di seberang halaman sekolah”

Dari penggalan tersebut terjawablah sudah apa yang dikehendaki jibril dengan menukikkan layang-layangnya tepat ke tengah atap sekolah sehingga atapnya hancur sehingga sekolah tersebut tak ada langit-langitnya, terjawab sudah mengapa jibril hanya mengirimkan hujan khusus diatap sekolah itu sementara tempat yang lainnya tidak, yaitu agar siswa belajar di luar kelas, sehingga pikiran guru dan murid menjadi segar kembali. Hal ini dipertegas dan diperjelas dalam penggalan berikutnya:

“Mengapa mesti belajar di dalam kelas saja? Apakah padang rumput yang luas itu bukan kelas?”

Jelas sudah apa yang diinginkan jibril. Jibril menginginkan anak-anak diajar di luar kelas (padang rumput yang luas) sehingga pikiran mereka menjadi jernih dan segar kembali.

Dari beberapa petikan tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa pengarang menginginkan seperti apa yang diinginkan oleh jibril (karena jibril merupakan wakil atau mencerminkan apa yang ingin dikehendaki pengarang) yaitu pembelajaran tidak hanya dapat dilakukan di dalam kelas tetapi bisa juga di luar kelas, bahkan pengarang lewat jibril ingin menyampaikan bahwa belajar di luar kelas lebih efektif dari pada belajar di dalam kelas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar